Wabah COVID-19 menimbulkan banyak ketakutan dan kepanikan di masyarakat. Rasa ini semakin diperkuat dengan banyaknya informasi salah yang bertebaran, terutama pada group-group WhatsApp. Informasi salah ini tersebar karena rendahnya literasi dan pengetahuan masyarakat, maka dari itu menjadi penting bagi kita semua untuk mengetahui langkah-langkah dalam meneliti kebenaran sebuah informasi. Beberapa langkah-langkah mudah dalam mengecek kebenaran sebuah informasi dijelaskan dalam tulisan ini:
- Cek sumber informasi:
Bila terdapat link pada pesan WA, maka kita bisa mengecek sumber informasi tersebut terpercaya atau tidak. Pada umumnya, kita boleh percaya pada link-link yang memang bersumber pada kantor berita, sehingga lebih akurat dan terpercaya. Misalnya: kompas.com, detik.com, liputan6.com, tribunnews.com, tempo.co, dll. - Cek di Google:
Bila tidak terdapat link pada pesan WA, maka kita bisa mengecek kebenaran informasi melalui Google. Caranya cukup mudah, kita hanya perlu menuliskan beberapa kata kunci dari informasi yang disampaikan dalam pesan WA. Misalnya kita akan mengecek informasi mengenai Jokowi Positif Corona, maka Google akan menampilkan berbagai informasi berkaitan dengan hal itu. Cari informasi yang bersumber pada website terpercaya, seperti website resmi milik negara (ditandai dengan alamat.go.id). - Baca isinya, jangan terjebak dengan judul atau catatan dalam pesan WA:
Memang kita sering sekali mendapatkan pesan dengan caption/catatan yang sepertinya bombastis, mengerikan, atau penting. Jangan segera terpancing untuk membagikan (share), baca dulu isinya. Kalau catatan memang sesuai dengan isinya, baru kita boleh share, tapi tetap jangan melebih-lebihkan informasi ya. Ingat di masa seperti ini, lebih baik menenangkan teman-teman lain, daripada membuat panik.
Nah itu tadi 3 langkah mudah bagi teman-teman semua untuk mengecek kebenaran sebuah berita. Selalu lakukan check and recheck untuk memastikan informasi yang kamu terima itu benar, sebelum membagikannya pada orang lain. Ingat UU ITE menunggu teman-teman yang membagikan berita hoax. Niatnya berbagi, eh malah masuk bui.
ditulis oleh:
Louisa Christine Hartanto, S.I.Kom., M.Si.
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Ciputra
About the author : Admin
Website ini dikelola oleh Program Studi Informatika Universitas CIputra. Semua artikel yang dimuat merupakan milik penulis, dan pengelola website tidak bertanggung jawab terhadap isi artikel. Silahkan memanfaatkan isi website ini dengan penuh kesadaran dan melalukan validasi maupun cek dan ricek sebelum memanfaatkannya.