Image by Free-Photos from Pixabay

Dunia sedang diterpa wabah Corona.., kebijakan untuk mengurangi kegiatan, bepergian diterapkan di banyak tempat, termasuk di Indonesia. Interaksi sosial kita dibatasi, dianjurkan agar jarak antar manusia sekitar 1-2 meter. Rutinitas berubah, dari yang biasanya bebas bergaul dengan siapapun, aktivitas belajar atau bekerja secara tatap muka, sekarang digantikan pertemuan online. Perubahan biasanya membutuhkan penyesuaian-penyesuaian dan seringkali menimbulkan tekanan psikologis tersendiri.

Para petugas medis yang menangani banyak mengalami tekanan/ stress (Chen, dkk, 2020). Bagaimana dengan kita? Apakah perubahan-perubahan yang kita alami dapat menimbulkan dampak psikologis juga? Penelitian tentang dampak psikologis wabah Corona belum banyak dilakukan, belum banyak yang meneliti tentang masyarakat. Partisipannya selama ini lebih banyak pada tenaga medis. Akan tetapi, kita bisa mengantisipasi problem yang mungkin dapat kita hadapi, selama menghadapi risiko wabah Corona ini. Apabila kita menjadi takut berlebihan, stress, depresi dengan perubahan dan risiko di sekitar kita.., tentu kita menjadi tidak berdaya (powerless). Padahal, apabila kita stress, panik, imunitas kita menjadi menurun dan rentan sakit.

Oleh karenanya, kita perlu berdaya, meningkatkan self empowerment. Pratto (2015) menyatakan empowerment  merupakan kondisi dimana kita dapat memenuhi tujuan-tujuan kita. Akan tetapi ada pula ahli yang lebih fokus meneliti tentang self empowerment dalam konteks promosi kesehatan. Sharifi dan Majlessi (2017) menyatakan self empowerment dalam konteks promosi kesehatan merupakan kondisi dimana seseorang memiliki sumber power berupa keterampilan dan kepercayaan diri untuk mengelola kesehatannya. Hal yang dapat dilakukan agar kita self empowered dalam kesehatan kita antara lain :

  1. Memiliki sumber power (non material) berupa pengetahuan yang memadai tentang kesehatan dan cara mencegah/menghindari sumber penyakit. Termasuk di dalamnya, memilih sumber pengetahuan yang tepat dan dapat dipercaya. Sumber pengetahuan tidak hanya tentang penyakit, tetapi tentang dampak psikologis yang mungkin dapat dialami. Apabila terjadi kebosanan, stres, ataupun cemas akibat sakit yang diderita, kita juga perlu mencari sumber power berupa pengetahuan yang tepat dan dari sumber yang kredibel. Sebagai contoh, mencari sumber pengetahuan dari kementerian kesehatan atau jurnal penelitian akan lebih tepat dibandingkan dari sumber yang tidak jelas.
  2. Dapat membuat keputusan dengan tepat ; misalnya merasakan perubahan kondisi di tubuh, apakah perlu istirahat atau masih dapat bekerja.
  3. Dapat bertindak dengan tepat dan efektif atas situasi yang dihadapi, misalnya : menjaga higienitas diri, menghubungi fasilitas kesehatan saat mengalami gejala sakit.
  4. Melakukan langkah antisipasi yang diperlukan jika situasi yang tidak diinginkan terjadi. Sebagai contoh, apabila akhirnya kita sakit, kita perlu mempersiapkan sumber power material berupa uang/dana darurat sekiranya dibutuhkan untuk berobat atau check di laboratorium.

Dengan melakukan langkah tersebut di atas, memiliki pengetahuan, membuat keputusan tepat,  bertindak tepat, melakukan langkah antisipasi, akan dapat meningkatkan rasa berdaya,  dalam diri kita untuk menghadapi situasi berisiko terkait kesehatan masing-masing.

Salam sehat selalu.

 

Referensi :

Chen, Q., Liang, M., Li, Y., Guo, J., Fei, D., Wang, L., … & Wang, J. (2020). Mental health care for medical staff in China during the COVID-19 outbreak. The Lancet Psychiatry.

Pratto, F. (2016). On power and empowerment. British Journal of Social Psychology, 55, 1-20

Sharifi, N & Majlessi, F. (2017). Self empowerment of female students in prevention of osteoporosis. Global Journal of Health Science, 9, 7-11

 

Ditulis oleh : 

Cicilia Larasati Rembulan S.Psi, M.Psi, Psikolog

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya

 

Artikel ini juga akan rilis di web Riliv (dalam proses editing Riliv)

 

 

About the author : Admin

Website ini dikelola oleh Program Studi Informatika Universitas CIputra. Semua artikel yang dimuat merupakan milik penulis, dan pengelola website tidak bertanggung jawab terhadap isi artikel. Silahkan memanfaatkan isi website ini dengan penuh kesadaran dan melalukan validasi maupun cek dan ricek sebelum memanfaatkannya.

Leave A Comment