Aaah ribet bener, pakai protokol2an segala. Macam apa pula Rumah (Saya) itu? Penghuni Rumah (Saya) ini, puji Tuhan dalam keadaan sehat. Tapi beberapa masuk dalam daftar rentan tertular Virus Corona. Ketika program Work From Home dicanangkan UC, Program self-quarantine segera diberlakukan. Kalau yang di rumah sudah bisa mengontrol diri-sendiri, bagaimana dengan mereka yang masih keluar-masuk rumah. Lalu ada lalu lintas barang yang datang dari dan keluar rumah. Ada Asisten Rumah Tangga (ART) yang masih sesekali masih pergi ke pasar. Belum lagi suami ART yang masih aktif bekerja. Juga Kebetulan di masa prihatin seperti ini, ketika juga ada waktu relatif senggang, dari Rumah (saya) di-organisir aktivitas donasi untuk APD (Alat Perlindungan Diri) para tenaga medis di Rumah Sakit. Maka aktivitas keluar masuk barang jadi meningkat. Wajar kalau kewaspadaan kepada mereka2 yang mungkin membawa virus harus ditingkatkan.
Pintu masuk utama Rumah di tutup (lock-down?), tidak menerima tamu. Lewat side–entrance lah semua aktivitas keluar-masuk dikontrol. Disiapkan disinfektans disitu. Sebelum masuk rumah, badan harus disemprot dulu. Kiriman paket dari Ojol (ojek Online), harus disterilkan. Yang juga harus dicermati adalah kebersihan, kalau ada pengiriman air mineral dan Gas LPG. Makanan dari luar, Stop! Rumah (Saya) menyiapkan makanan sendiri. Bukan tidak percaya kebersihan makanan dari luar, kewaspadaan di jaman seperti ini harus ditingkatkan.
Sepatu/sandal segera dilepas disitu. Dekat Pintu masuk samping itu ada Kamar Mandi, disitulah semua yang berasal dari luar ditanggalkan. Disediakan baju yang biasa dipakai di rumah. Mereka yang ber-aktifitas lama dari luar, harus segera mandi. Gadget, power-bank, kunci mobil, kacamata, tas kerja, dompet dibersihkan dengan larutan disinfektan. Ribet memang!
The devil is in the detail, kata orang. Perlu memperhatikan hal-hal kecil yang sering diabaikan. Seperti bagaimana kebersihan pegangan pintu. Kita sendiri harus sering-sering cuci tangan. Yang juga kerap dilupakan adalah bagaimana kita memperhatikan kebersihan uang. Bukan paranoid! Tapi ingat, uang itu sejak dicetak kemudian beredar di masyarakat, melewati puluhan bahkan ratusan tangan untuk sampai ke tangan kita. Kita tidak pernah tahu tingkat kebersihan puluhan/ratusan tangan-tangan yang memegang uang itu. Uang juga tidak pernah dicuci sesering kita mencuci baju.
Itulah sekelumit keribetan Rumah (Saya) sekarang-sekarang ini. Bagaimanapun Pandemi Covid-19 ini membawa hikmah pada kehidupan kita. Teristimewa untuk hidup lebih bersih dan lebih sehat. Bahkan Covid-19 mengajarkan kita hal-hal yang sangat sederhana, seperti bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar.
Stay Healthy, Stay Strong, Stay Happy & Stay @ Rumah (saja)……
ditulis oleh:
Freddy H. Istanto
Dosen Arsitektur-Interior
Fakultas Industri Kreatif – Universitas Ciputra
About the author : Admin
Website ini dikelola oleh Program Studi Informatika Universitas CIputra. Semua artikel yang dimuat merupakan milik penulis, dan pengelola website tidak bertanggung jawab terhadap isi artikel. Silahkan memanfaatkan isi website ini dengan penuh kesadaran dan melalukan validasi maupun cek dan ricek sebelum memanfaatkannya.