Tiba-tiba saja bahaya penyebaran virus Corona membuat banyak aspek kehidupan menjadi jungkir-balik. Dalam waktu singkat, dalam hitungan cepat banyak keputusan-keputusan harus segera dikeluarkan, Sikap-sikap riel dibutuhkan untuk menjawab bagaimana kehidupan kampus ketika bahaya covid-19 yang semakin mengancam itu.
Beberapa hari sebelum aktifitas kampus di non-aktifkan, persiapan untuk proses belajar-mengajar jarak jauh sudah di antisipasi. Untungnya juga bersamaan dengan masa Ujian Tengah Semester. Sehingga model ujian tatap-mukapun ditiadakan. Ujian jarak jauh dengan menggunakan teknologi digital sudah benar-benar diterapkan. Sekalilagi tekanan dalam bentuk apapun, memaksa banyak pihak memikirkan solusi-solusi baru. Kali ini Covid-19 memaksa banyak aspek kehidupan berubah.
Wajah-wajah lucu hadir di layar computer ketika sebuah rapat prodi di langsungkan. Ada yang memakai background suasana outer-space dan lain sebagainya. Untungnya selama meeting itu tidak ada yang background tampilannya penuh jemuran. Ada yang terlambat gabung di meeting karena lupa belum memakai lipstick, serius ini. Memang bisa saja wajah handsome yang muncul di layar computer, masih memakai sarung dan cekeran (tidak memakai alat kaki). Ibu2 bisa nyambi (sambil) menyusui anaknya saat tele-conference, untungnya ini hanya Meme di sosmed, bukan di meeting prodi itu. Hati-hati saat tampil di tele-conference ini upayakan menjauhkan diri dari camilan. Godaan itu bisa menjadi jebakan batman, lagi asyik diskusi lalu makan sesuatu, konyol banget.
Pastikan juga anak-anak kecil tidak berada di sekitar kita. Bisa dibayangkan ketika kita asyik diskusi, tiba-tiba gaduh anak-anak berantem. Atau ada yang yang teriak-teriak memanggil bakso kesukaannya. Hati-hati juga teriakan histeris kucing-kucing yang lagi berahi karena sedang musim kawin. Tentu ada saja jahil menggunakan teknologi ini. Supaya tidak terlihat wajah dan aktivitasnya, seorang mahasiswa menampilkan pasphotonya di aplikasi, saat kuliah online itu.
Lalu dimana cerita Dosen dasteran dengan kunciran karet warna hijau itu? Rupanya anda lupa, dosen UC kan punya semangat IPE, Integritas-Profesionalitas dan entrepreneurship. Masak sih mengajar pakai daster, yang bener aja……
Ditulis oleh:
Freddy H. Istanto
Dosen Arsitektur-Interior
Fakultas Industri Kreatif – Universitas Ciputra
About the author : Admin
Website ini dikelola oleh Program Studi Informatika Universitas CIputra. Semua artikel yang dimuat merupakan milik penulis, dan pengelola website tidak bertanggung jawab terhadap isi artikel. Silahkan memanfaatkan isi website ini dengan penuh kesadaran dan melalukan validasi maupun cek dan ricek sebelum memanfaatkannya.